Antibiotik Meningkatkan Resiko Gagal Ginjal Anak – Batu ginjal merupakan kondisi yang sangat menyakitkan dan cukup berbahaya jika tidak segera ditangani. Salah satu pemicu tersebut bisa datang dari hal yang tidak Anda duga sebelumnya, yaitu penggunaan antibiotik yang tidak sesuai petunjuk dokter.
Antibiotik Meningkatkan Resiko Gagal Ginjal Anak
Obat ini biasanya hanya diresepkan oleh dokter saat tubuh terinfeksi bakteri, dan ada petunjuk penggunaan yang harus diikuti secara ketat agar khasiat antibiotik bisa maksimal. Jika tidak, ada berbagai risiko kesehatan yang dapat terjadi, salah satunya adalah peningkatan risiko batu ginjal, bahkan pada anak-anak dan remaja.
Lantas, apa alasan penggunaan antibiotik yang tidak sesuai petunjuk bisa meningkatkan risiko batu ginjal? Temukan jawabannya melalui ulasan berikut!
Para ahli kesehatan berpendapat bahwa terjadinya resistensi antibiotik dapat menyebabkan pengobatan menjadi kurang optimal, dan salah satu penyebabnya adalah karena konsumsi antibiotik yang tidak lengkap atau tidak lengkap. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Society of Nephrology menyimpulkan bahwa anak-anak dan remaja lebih rentan terkena batu ginjal, terutama jika mereka mengonsumsi antibiotik untuk pertama kalinya.
Meski begitu, peningkatan risiko dan jumlah penderita batu ginjal di kalangan anak-anak dan remaja belum ditemukan menjadi penyebab utama. Namun, Michele Denburg selaku pakar kesehatan lainnya berpendapat bahwa konsumsi antibiotik cukup berperan sebagai salah satu penyebabnya. Kondisi ini disebabkan oleh pemberian antibiotik pada anak dan remaja yang sebenarnya lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa.
Di dalam tubuh, antibiotik mampu mengubah komposisi mikroba. Perubahan komposisi usus dan kandung kemih inilah yang menyebabkan gangguan kesehatan batu ginjal. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih mendalam untuk membuktikan kesimpulan tersebut.
Pentingnya Mengatasi Batu Ginjal Sejak Dini
Terlepas dari penyebabnya, batu ginjal tetap perlu ditangani sedini mungkin. Batu yang terbentuk di ureter atau ginjal pasti akan membuat aktivitas menjadi tidak nyaman, terutama saat akan buang air kecil. Ukurannya berkisar dari sekecil sebutir pasir hingga seukuran buah anggur. Bayangkan jika harus mengeluarkan butiran saat buang air kecil, itu akan sangat menyakitkan.
Penderita batu ginjal juga tidak akan mengalami keluhan yang serius jika ukurannya masih sebesar sebutir pasir, karena biasanya butiran tersebut akan terbuang saat buang air kecil tanpa menimbulkan rasa sakit. Namun, semakin besar ukurannya, batu ginjal akan mulai menimbulkan gejala yang serius, seperti mual, sulit buang air besar dan munculnya rasa sakit di saluran pembuangan.
Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya batu ginjal, sebaiknya lakukan tips berikut ini:
- Penuhi asupan air putih sebanyak delapan gelas setiap hari agar produksi urin tetap lancar.
- Cobalah untuk mengurangi asupan garam, protein, dan nitrogen.
- Hindari asupan vitamin C yang berlebihan, terutama jika berasal dari suplemen tambahan.
- Hindari asupan kalsium yang berlebihan.
Memang, kebenaran batu ginjal yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal pada anak-anak dan remaja masih perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut. Meski begitu, hal ini harus membuat orang tua lebih bijak dalam memberikan antibiotik kepada anak. Jangan sampai diberikan tidak berdasarkan anjuran dokter, karena bisa berdampak negatif bagi tubuh anak.
Nah, jika melihat anak Anda mengalami gejala yang mirip dengan batu ginjal, maka jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat. Sekarang membuat janji di rumah sakit juga lebih mudah karena Anda bisa membuat janji melalui aplikasi kesehatan yang tersedia. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi repot mengantri untuk hanya sekedar bertanya mengenai Paket Medical Check Up Murah. Praktis bukan? Tunggu apa lagi, segera buat janji dengan dokter di rumah sakit hanya pada aplikasi kesehatan!